Sabtu, 09 Mei 2009

St. Michael

Mikhael adalah Panglima Perang Balatentara Surgawi. Namanya berarti “Siapa dapat menyamai Tuhan?”, yang mengingatkan kita pada pertempuran dahsyat balatentara surgawi melawan pemberontakan Lucifer, si raja iblis, yang berambisi ingin menyamai Tuhan Allah.

Malaikat Mikhael beberapa kali ditampilkan dalam Kitab Suci, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Dalam Kitab Daniel bab 10 dikisahkan bagaimana Mikhael menenangkan hati Daniel setelah Daniel memperoleh suatu penglihatan. Mikhael berjanji untuk menjadi penolongnya dalam segala hal. Dalam Kitab Daniel bab 12, Mikhael disebut sebagai “pemimpin besar yang akan mendampingi anak-anak bangsa pilihan Tuhan.” Dalam Kitab Yudas ayat 9 diceriterakan bagaimana Mikhael bertengkar dengan iblis mengenai mayat Musa.

Dalam Kitab Wahyu bab 12, Yohanes menggambarkan pertempuran besar di surga di mana Mikhael berhasil menghalau para malaikat yang memberontak dari surga. Peranan Malaikat Mikhael dalam Kitab Wahyu ini mungkin saja menjadi sumber inspirasi kisah pertempuran di Surga antara Lucifer dan kawan-kawannya melawan balatentara surga lainnya yang dipimpin oleh Mikhael.
Gereja memohon pertolongan Santo Mikhael bagi orang-orang yang akan menghadapi ajalnya, untuk mengantar jiwa-jiwa dari api penyucian menuju Surga.

Malaikat Mikhael juga menjadi pembela kaum beriman dalam menghadapi serangan musuh-musuhnya, menjadi pembela Gereja dalam penganiayaan, godaan, dan perpecahan. Kaum beriman mengharapkan kekuatan melalui pendampingan dari Malaikat Agung Santo Mikhael melalui doa:

“Santo Mikhael, Malaikat Agung,
Belalah kami pada hari pertempuran
Jadilah pelindung kami melawan kejahatan dan jebakan si jahat.
Dengan rendah hati kami mohon kiranya Allah menghardiknya.

Dan semoga engkau, hai Panglima Balatentara Surga,
dengan kuasa Allah, mencampakkan ke dalam neraka
setan dan semua roh jahat yang berkeliaran di dunia
hendak membinasakan jiwa-jiwa. Amin.